Sungguh bersyukur di hari ini Tuhan masih memberikan nafas kehidupan, masih memberikan kekuatan dan juga masih memberikan segala kebutuhan dan juga teman-teman serta saudara-saudari di sekelilingku. Mengucap syukur juga karena di hari ini Tuhan masih memberikan kesempatan bagiku untuk melayani sebagai usher di Persekutuan Perdana Persekutuan Oikumene Binus Alam Sutera. Doaku hanya satu setiap kali menjadi usher, lewat pelayananku nama Tuhan dipermuliakan, pelayananku bukan hanya menyambut setiap mereka yang datang namun juga berdoa untuk setiap jemaat yang boleh hadir. Beberapa orang yang boleh mengambil bagian dalam ibadah perdana ini adalah Ci Merry, Ko Danny, Ko Anton, Ko Ivan, Avrida, aku dan Fellix. Sungguh bersyukur Tuhan masih memberikan para pelayan di hari ini. Sama seperti Persekutuan Jumat perdana maupun Persekutuan Sabtu perdana, aku sungguh mengucap syukur atas pekerjaan tangan Tuhan mencukupkan dalam hal pelayan, ruangan, serta jemaat dan juga pembicara. Dan hari ini pun demikian. Hal lainnya adalah aku mengucap syukur dimana kami bisa duduk berkelompok dan membahas 2 pertanyaan yang diajukan serta sama-sama belajar dari firman Tuhan, sama-sama sharing apa yang di dapat. Aku belajar banyak dari mereka. Satu kata yang mungkin akan selalu ku ingat adalah, “Tuhan kita itu Tuhan yang adalah Bapa. Dalam keluarga Bapa punya banyak anak dengan karakter masing-masing yang berbeda-beda sama halnya dengan gereja, setiap gereja punya satu Bapa gereja yaitu Tuhan sendiri dan gereja adalah anak-anaknya yang memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda. Jadi, gereja yang berbeda itu tidak ada yang salah selama fokus utamanya kepada Tuhan.” Wow! Pemikiran yang sungguh bagus menurutku. Dan sedikit tambahan oleh pembicara adalah, “Bapa kita, punya satu doa. Agar kita semua bisa bersatu dalam Dia.” Yah layaknya orang tua kita, pasti ingin anak-anaknya yang punya sifat berbeda-beda bisa saling menyayangi dan saling menopang, bersatu sebagai keluarga. Belajar juga dari semangat mereka menarik teman-teman mereka untuk datang Persekutuan Oikumene walaupun ada beberapa yang tidak mau ikut karena adanya tugas namun ada juga yang masih mau ikut. Sungguh mengucap syukur di hari ini, jika ditanya bagaimana PO Binus di Alam Sutera, mungkin bisa ku jawab, Tuhan bekerja disana layaknya Tuhan bekerja di PO Binus Kemanggisan. Walaupun jumlah jemaat yang datang 15 orang namun bukan kuantitas yang dilihat tapi kualitas setiap mereka. Sekian… senang bisa pelayanan di PO Binus Alam Sutera dan senang bisa sama-sama memuji Tuhan dengan anak-anak Binus Alam Sutera. Jika ada kesempatan lagi, aku ingin mengunjungi kalian lagi. :D tetap semangat yah teman-teman!!!
Videonya ga sengaja gue nemu-nemu pas lagi nyari National Anthem of USA, dan dia yang nyanyi. Ga ada yang aneh, anaknya kaya anak kebanyakan, cantik, dan punya suara yang bagus. Gue jadi pengen tahu, siapa nih anak, kok di bagian kanan youtube gue banyak video tentang dia. Akhirnya gue search, dan menemukan videonya yang hampir sebagian besar menyanyikan National Anthem of USA. Dan diantara video-video itu, ada video ini dan beberapa video dia di rumah. Dan gue baru sadar, ada yang aneh dari anak ini, dia autis. Dia ga bisa ngomong waktu umur 2 tahun, dan setelah di periksa sama dokter, dia didiagnosa autis. Tapi, orang tuanya masih mau berjuang buat dia, dia juga masih mau berjuang untuk dirinya sendiri dan dia percaya Tuhan mencintainya dan ingin hal terbaik buat dirinya. Bisa dilihat salah satu lagu kesukaannya "How Great Thou Art".
Pelajaran yang bisa gue ambil dari seorang anak bernama Gina Marie Incandela adalah jangan pernah putus asa, harapan selalu ada. Selain itu, gue juga diajak bersyukur, gue masih punya tubuh dan otak yang normal dan hal-hal yang mungkin lebih baik dari dia tapi gue lebih banyak mengeluh, lebih banyak marah sama Tuhan atas hal-hal kecil. Apa mungkin gue harus kaya dia dulu baru gue ngerti apa artinya bersyukur? sungguh ironis.
A group of students were asked to list what they thought were the current
Seven Wonders of the World. Though there was some disagreement, the
following got the most votes:
1. Egypt’s Great Pyramids
2. Taj Mahal
3. Grand Canyon
4. Panama Canal
5. Empire State Building
6. St. Peter’s Basilica
7. China’s Great Wall
While gathering the votes, the teacher noted that one quiet student hadn’t
turned in her paper yet. So she asked the student if she was having trouble
with her list. The girl replied, “Yes, a little. I couldn’t quite make up my
mind because there were so many.”
The teacher said, “Well, tell us what you have, and maybe we can help.” The
girl hesitated, then read, “I think the Seven Wonders of the World are:
1. to touch
2. to taste
3. to see
4. to hear
5. to feel
6. to laugh
7. and to love
The room was full of silence.
The things we overlook as simple and ordinary and that we take for granted are truly wondrous! A gentle reminder that the most precious things in life that God has created cannot be built by hand, or bought by man.
Seven Wonders of the World. Though there was some disagreement, the
following got the most votes:
1. Egypt’s Great Pyramids
2. Taj Mahal
3. Grand Canyon
4. Panama Canal
5. Empire State Building
6. St. Peter’s Basilica
7. China’s Great Wall
While gathering the votes, the teacher noted that one quiet student hadn’t
turned in her paper yet. So she asked the student if she was having trouble
with her list. The girl replied, “Yes, a little. I couldn’t quite make up my
mind because there were so many.”
The teacher said, “Well, tell us what you have, and maybe we can help.” The
girl hesitated, then read, “I think the Seven Wonders of the World are:
1. to touch
2. to taste
3. to see
4. to hear
5. to feel
6. to laugh
7. and to love
The room was full of silence.
The things we overlook as simple and ordinary and that we take for granted are truly wondrous! A gentle reminder that the most precious things in life that God has created cannot be built by hand, or bought by man.
Jam di laptop, weker, dan jam tanganku sekarang menunjukkan pukul 3.05 a.m. Aku masih disini dengan mata yang menahan kantuk bahkan sudah lelah untuk tertidur pulas. Duduk memangku laptop diiringi instrumen lagu rohani dan seporsi mie goreng yang sudah dingin, sisa makan malamku yang tidak habis. Seluruh penghuni kos ini sudah tertidur lelap sejak beberapa jam yang lalu, sedangkan diriku? oh, ini bukan kebiasaan burukku yang kembali menghampiriku (insomnia), ini karena keinginanku. Aku harus menyelesaikan sesuatu yang ada hubungannya dengan seni dan untuk hal ini aku tidak bisa membiarkan dikerjakan setengah-setengah dan akhirnya aku kebablasan sampai jam segini untuk membuat yang terbaik yang bisa kulakukan tapi sungguh semuanya biasa saja. Apakah aku kecewa? tidak juga, aku cukup puas untuk hasil akhir yang kubuat.
^_^
Aku jadi ingat sabtu kemarin, sungguh diluar segala hal yang kupikirkan. Aku pikir, nanti akan ada yang menemaniku ke Tangerang menemani adikku yang sedang bertanding kempo, ternyata tidak. Mereka bukan jahat padaku, hahaha... itu berlebihan, teman-temanku sedang sibuk dan tidak seharusnya aku membebani mereka lagi, lagi dan lagi. Kali ini aku harus mandiri. Itu tekadku, di subuh pagi sebelum aku bersaat teduh. Namun, keinginan itu kendor, saat aku mensearch GOR DAMYATI dan menemukannya terlalu jauh. Aku mengirim pesan singkat kepada semua orang di Tangerang yang kukenal dan tak seorang pun yang tahu dimana GOR itu berada, berbekalkan saran seorang teman untuk menelepon ke sebuh perusahaan taksi untuk memesan taksi menuju Tangerang. Aku akhirnya melakukannya, ini ku lakukan setelah sempat sebelumnya menghentikan keinginanku untuk pergi seorang diri dan menelepon adikku. Ada nada kecewa di seberang sana, aku tahu, dia datang jauh dari Salatiga dengan keinginan untuk menang dan dia butuh support keluarga. Dan aku menjadi sedikit melankolis, mencoba merasakan apa yang dia rasakan, dan akhirnya aku ada di dalam taksi menuju Tangerang. Berbekal alamat dari Google, supir taksi menanyai beberapa orang di pinggir jalan hingga akhirnya aku sampai di GOR DAMYATI. Hai GOR... akhirnya kita bertemu juga.
^_^
Pertandingan jam 9.00 a.m itu cukup seru. Mereka saling menendang, memukul dan menghindar dari lawan mereka. Ada juga beberapa entahlah apa namanya yang berbaju hitam dan sepertinya juri atau apalah namanya. Aku sedang bertanya-tanya, kenapa disebut Seni Beladiri? Apakah karena ada gerakkan yang dibuat berbentuk hampir sama dengan tarian sehingga di sebut seni? Dulu aku berpikir seni beladiri adalah keadaan dimana seseorang akan memutar musik dan membelah dirinya, sungguh aneh. Hahahha... Adikku mendapat 2 medali, perak untuk bertanding sendiri dan perunggu untuk gerakkan dalam kelompok. Maaf, saya tidak tahu istilah-istilah dalam kempo. Adikku, beberapa kali dipukul dibagian rahang, sehingga menyebabkan dia menangis. Yah, dia menangis, dia juga manusia yang jika dipukul dan merasa kesakitan berlebihan akan memproduksi air melalui mata dan disebut sebagai air mata. Tapi, Puji Tuhan, rahangnya kembali seperti semula. Dari jam 9 pagi hingga jam 5 sore, aku memperhatikan bagaimana, setiap mereka saling menyerang. Ada yang kalah, ada yang menang. Ada yang tertunduk pasrah dan ada yang melompat kegirangan. Ada yang pingsan dan ada yang masih semangat. Dan semuanya diakhiri dengan tawa bahagia dari mereka, bahagia karena mereka bisa membawa pulang medali untuk dibanggakan kepada orang tua dan teman mereka, bahagia karena mereka sudah berusaha walaupun gagal dan bahagia karena melihat teman-teman mereka bahagia. Hidup terkadang seperti itu, jika semuanya sama saja dari awal hingga akhir mungkin tidak akan ada kemajuan yang berarti. Setiap mereka, pasti pulang membawa mimpi yang lebih lagi dari apa yang mereka dapatkan sekarang. Mimpi suatu hari nanti, akan melakukan yang lebih baik lagi, berlatih lebih giat lagi. Teruslah berjuang teman-teman! Teman? yah, aku mengenal beberapa dari mereka dan sinpei mereka. Hahahhaha...
Pada tahun 1575, saat dibangunnya Benteng Portugis di Pantai Honipopu, yang disebut Benteng Kota Laha atau Ferangi, kelompok-kelompok masyarakat kemudian mendiami sekitar benteng. Kelompok-kelompok masyarakat tersebut kemudian dikenal dengan nama soa Ema, Soa Kilang, Soa Silale, Hative, Urimessing dan sebagainya. Kelompok-kelompok masyarakat inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kota Ambon. Dalam perkembangannya, kelompok-kelompok masyarakat tersebut telah berkembang menjadi masyarakat Ginekologis territorial yang teratur. Karena itu, tahun 1575 dikenal sebagai tahun lahirnya Kota Ambon. Pada tanggal 7 September 1921, masyarakat Kota Ambon diberi hak yang sama dengan Pemerintah Colonial, sebagai manifestasi hasil perjuangan Rakyat Indonesia asal Maluku. Momentum ini merupakan salah satu momentum kekalahan politis dari Bangsa Penjajah dan merupakan awal mulanya warga Kota Ambon memainkan peranannya di dalam Pemerintahan seirama dengan politik penjajah pada masa itu, serta menjadi modal bagi Rakyat Kota Ambon dalam menentukan masa depannya. Karena itu, tanggal 7 September ditetapkan sebagai tanggal kelahiran Kota Ambon.
Hari lahir atau hari jadi kota Ambon telah diputuskan jatuh pada tanggal 7 September 1575 dalam suatu seminar di Kota Ambon. Bagaimana penentuan hari jadi kota kita yang telah berumur ratusan tahun itu, sejarahnya dapat dijelaskan sebagai berikut : Bahwa yang mengambil inisiatif atau gagasan untuk mencari dan menentukan hari jadi atau hari lahir Kota Ambon adalah Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Ambon Almarhum Letnan Kolonel Laut Matheos H. Manuputty (Walikota yang ke- 9).
Untuk itu dikeluarkannya Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah tingkat II Ambon tertanggal 10 Juli 1972 nomor 25/KPTS/1972 yang diubah pada tanggal 16 Agustus 1972, yang isinya mengenai pembentukan Panitia Khusus Sejarah Kota Ambon dengan tugas untuk menggali dan menentukan hari lahir kota Ambon. Kemudian dengan suratnya tertanggal 24 Oktober 1972 nomor PK. I/4168 selaku Panitia Khusus Sejarah Kota Ambon menyerahkan tugasnya itu kepada Fakultas Keguruan Universitas Pattimura untuk menyelenggarakan suatu seminar ilmiah dalam rangka penentuan hari lahir Kota Ambon.
Selanjutnya pada tanggal 26 Oktober 1972 Pimpinan Fakultas Keguruan mengadakan rapat dengan pimpinan Jurusan Sejarah dan hasilnya adalah diterbitkannya Surat Keputusan Dekan Fakultas Keguruan Universitas pattimura tertanggal 1 Nopember 1972 nomor 4/1972 tentang pembentukan Panitia Seminar Sejarah Kota Ambon. Seminar sejarah ini berlangsung dari tanggal 14 sampai dengan 17 Nopember 1972, dihadiri oleh kurang lebih dua ratus orang yang terdiri dari unsur-unsur akademis, Tokoh Masyarakat dan Tokoh adat serta aparat Pemerintah Kodya Ambon maupun Provinsi Maluku.
Seminar berlangsung dari tanggal 14 sampai 17 Nopember 1972 itu akhirnya menetapkan hari lahir kota Ambon pada tanggal 7 September 1575. Bahwa tahun 1575 diambil sebagai patokan pendirian kota Ambon ialah berdasarkan fakta-fakta sejarah yang dianalisa dimana sekitar tahun tersebut sudah dimulai pembangunan benteng “Kota Laha” didataran Honipopu dengan mengerahkan penduduk di sekitarnya oleh penguasa Portugis seperti penduduk negeri / desa Kilang, Ema, Soya, Hutumuri, Halong, Hative, Seilale, Urimessing, Batu Merah dll. Benteng Portugis yang dibangun diberi nama “Nossa Senhora de Anuneiada”. Dalam perkembangannya kelompok pekerja benteng mendirikan perkampungan yang disebut “Soa” Kelompok masyarakat inilah yang menjadi dasar dari pembentukan kota Ambon kemudian (Citade Amboina) karena di dalam perkembangan selanjutnya masyarakat tersebut sudah menjadi masyarakat geneologis teritorial yang teratur.
Pemukiman dan aktifitas masyarakat disekitar Benteng makin meluas dengan kedatangan migrasi dari utara terutama dari Ternate, baik orang-orang Portugis maupun para pedagang Nusantara sebagai akibat dari pengungsian orang-orang portugis dari kerajaan Ternate yang dipimpin oleh Sultan Baabullah. Peristiwa kekalahan Portugis tersebut membawa suatu konsekuensi logis dimana masyarakat di sekitar Benteng Kota Laha itu makin bertambah banyak dengan tempat tinggal yang sudah relatif luas sehingga persyaratan untuk berkembang menuju kepada sebuat kota lebih dipenuhi.
Selanjutnya tentang penetapan tanggal 07 September didasarkan pada peninjauan fakta sejarah bahwa pada tanggal 07 September 1921 , masyarakat kota Ambon diberikan hak yang sama dengan Pemerintah Kolonial Belanda sebagai hasil manifestasi perjuangan Rakyat Indonesia asal Maluku di bahwa pimpinan Alexander Yacob Patty untuk menentukan jalannya Pemerintahan Kota melalui wakil-wakil dalam Gemeeteraad (Dewan Kota) berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal tanggal 07 September 1921 nomor 07 (Staatblad 92 Nomor 524). Ditinjau dari segi politik nasional, momentum ini merupakan saat penentuan dari Pemerintahan Kolonial Belanda atas segala perjuangan rakyat Indonesia di Kota Ambon yang sekaligus merupakan suatu momentum kekalahan politis dari bangsa penjajah. Ditinjau dari segi yuridis formal, tanggal 07 September merupakan hari mulainya kota memainkan peranannya di dalam pemerintahan seirama dengan politik penjajah dewasa itu. Momentum inilah yang menjadi wadah bagi rakyat Kota Ambon di dalam menentukan masa depan. Dilain pihak, kota Ambon sebagai daerah Otonom dewasa ini tidak dapat dilepaspisahkan daripada langka momentum sejarah.
Setelah Seminar Sejarah Kota Ambon yang berlansung tanggal 14 sampai 17 Nopember 1972 berhasil menetapkan tanggal 7 September 1575 sebagai Hari lahir Kota Ambon, maka untuk pertama kalinya pada tanggal 7 September 1973 Hari lahir Kota Ambon diperingati. Dan itu berarti sampai dengan saat ini (2003) Kota Ambon telah mencapai usia 427 tahun.
Itulah sekilas sejarah kota Ambon, kota dimana saya lahir dan selama 5 tahun di besarkan. Walaupun hanya dalam waktu singkat namun saya begitu bangga dan cinta akan tanah kelahiran saya ini. Saya bangga karena kerusuhan dan konflik yang pernah melanda daerah ini tidak membuat Ambon terpuruk malah berusaha untuk bangkit kembali setahap demi setahap untuk perbaikan daerah. Mari, kita bersama-sama sebagai masyarakat Ambon, bergotong royong membangun daerah ini, menjadikan Ambon kembali menjadi Ambon Manise dan berdoa bagi pemerintah daerah yang diberikan tanggung jawab dari masyarakat maupun dari Tuhan untuk membangun daerah ini.
Selamat Ulang Tahun Ambon,,, beta seng akan lupa beta pung tampa putus pusa...
Gong Perdamaian |
Pantai Natsepa |
Dalam Teluk Ambon |
Pintu Kota |
Acara Makan Patita |
Patung Pattimura |
Patung Martha Christina Tiahahu |
Gereja Maranatha |
Mesjid Agung An'Nur, Batu Merah |
Gereja Katedral St. Fransisku Xaverius |
Rujak Natsepa |
Detak jarum jam di arlojiku begitu nyaring hingga membelah kesunyian di kamar kosku yang berukuran sedang ini. Satu detik untuk jarum jam sama dengan dua kali detak jantungku. Jantungku benar-benar belum stabil, masih berdetak cepat seperti hasil pemeriksaan terakhir yang menyatakan hal senada. Itu bukan masalah karena itu hal yang lumrah terjadi, secara garis besar aku mengartikan setiap kata yang diucapkan dokter tersebut.
Aku duduk disini, menunggu waktu berlalu hingga pukul 5 sore, ada beberapa orang yang harus ku hubungi dan hingga pukul 7 ada beberapa hal yang harus ku kerjakan, dan pukul 8 ada beberapa makanan yang harus masuk ke perutku, hingga pukul 11 aku harus menelepon seseorang di kota yang berbeda. Aku terlalu terpaku pada waktu. Masalahnya, hal itu terkadang membuatku nyaman namun terkadang juga menyiksaku. Sudahlah, lupakan saja, itu kebiasaanku yang tidak bisa kuubah.
Aku duduk disini, menunggu waktu berlalu hingga pukul 5 sore, ada beberapa orang yang harus ku hubungi dan hingga pukul 7 ada beberapa hal yang harus ku kerjakan, dan pukul 8 ada beberapa makanan yang harus masuk ke perutku, hingga pukul 11 aku harus menelepon seseorang di kota yang berbeda. Aku terlalu terpaku pada waktu. Masalahnya, hal itu terkadang membuatku nyaman namun terkadang juga menyiksaku. Sudahlah, lupakan saja, itu kebiasaanku yang tidak bisa kuubah.
>.<
Sudah 3 hari berlalu, saat aku ke Anyer bersama saudara-saudara sepupuku, pantai di sana tidak sebagus Natsepa, terlalu banyak karang di bandingkan pasir. Terlalu banyak cottage dan kurangnya pemandangan alam. Namun, dapat kusadari, pemasukan daerahnya sepertinya lumayan dari beberapa cottage dan tempat rekreasi di daerah tersebut. Selama beberapa hari itu, aku menghabiskannya dengan menyelesaikan 1 buah novel terjemahan. Salah satu karya terbaik dari Sidney Sheldon. Aku mungkin menyianyiakan kesempatan bermain air dan pasir tapi aku jauh menikmatinya waktu di Ambon. Baiklah, tidak ada yang perlu di banding-bandingkan. Sudahlah.
>.<
Kali ini, aku berada dalam ruangan 'Terrified'. Banyak hal yang kutakutkan. Terlalu takut hingga tangan dan kakiku tak pernah kering karena kelenjar keringat di tangan dan kakiku memproduksi banyak air, salah satu hal yang terlihat nyata saat aku ketakutan. Ketakutan karena tinggal sendirian di dalam kos dengan 4 lantai dan memiliki pengamanan yang cukup lengkap. Ketakutan untuk beberapa hal yang belum ku jalani. Ketakutan akan semester depan, aku benar-benar harus menebus semua rasa bersalahku di 2 semester yang lalu. Ketakutanku tidak bisa makan hari ini karena beberapa tempat makan ditutup dan yang ada hanya beberapa tempat makan yang sebagian besar makanannya pedas. Ketakutan karena beberapa hal yang akan terjadi tahun depan. Yang terakhir membuatku, entahlah, ingin menangis mungkin. Aku takut dilupakan. Aku tahu, tak ada yang perlu di takutkan di dunia ini, aku punya Tuhan yang lebih besar dari semua ketakutanku. Segala ketakutanku punya jawabannya tersendiri, dan aku sadar, semuanya indah pada waktunya, dan Tuhan ga akan membiarkanku terlalu takut untuk hal-hal tersebut, ga ada persoalan yang lebih berat daripada segala batas kemampuanku, dan aku bersyukur, saat aku menulis ini, aku kembali diingatkan akan hal itu.
>.<
Mungkin ini postingan terbodoh, tapi sungguh, aku mendapat jawaban saat aku menuliskan semua ini, jadi dengan keyakinan penuh aku mempostingnya.
Rencana Tuhan memang indah jauh lebih indah dari bayang-bayang rencanaku yang aku rasa indah menurut penilaianku sendiri dan menurut kadar ego ku. Mungkin sering aku menuliskan kalimat itu atau sering menyisipkan dalam beberapa percakapan bersama beberapa teman.
^_^
Rencanaku sungguh aneh, setelah mengikuti ujian perpajakkan tanggal 1 juli, aku merasa gagal. Aku membongkar tabunganku, menghitungnya untuk membiayai ujian ulangku (di Binus namanya SP), aku ga mau membebani kedua orang tuaku. Namun, sungguh di dalam hati kecilku ingin berteriak, "AKU GA MAU SP!". Saat menerima sms dari teman-temanku tentang nilai-nilai yang sudah mulai mejeng di bimay masing-masing aku mulai kalap. Takut kalau-kalau nilaiku jelek. Aku mengambil waktu sejenak, berdoa sebelum membuka laptop, memutar lagu-lagu rohani untuk menguatkan ku kalau-kalau nilaiku jelek. Aku berhenti saat membuka situs binusmaya.binus.ac.id. Sebelum memasukan password dan nimku, aku merogoh beberapa uang tabunganku, kurasa cukup untuk SP perpajakan. Sial! aku sama sekali tidak percaya pertolongan Tuhan, rencana Tuhan, aku terlalu sibuk dengan ketakutanku sendiri. Saat membuka bimay (Binus maya), mengklik beberapa kali untuk melihat nilaiku, aku cukup kaget. WOW! amazing! aku ga berhenti-berhentinya menatap layar laptop bahkan memajukan wajahku beberapa centi ke arah layar laptop... ga ada SP. Puji Tuhan! aku langsung berdoa, mengucap syukur. Aku terlalu berlebihan, terlalu ketakutan, terlalu tidak percaya diri lebih dari itu aku tidak percaya pada rencana Tuhan. Bapa, ampuni aku.
^_^
Di binus sedang ada acara FEP (Freshmen Enrichment Program) atau lebih di kenal di seluruh jagat Indonesia sebagai ospek. Entah di universitas lain bentuk ospeknya seperti apa tapi untuk Binus sendiri lebih menyenangkan, ga ada yang namanya di bully-bully atau di bla bli ble kan... udah ga jaman. Hari jumat sendiri adalah hari dimana setiap UKM keagamaan memperkenalkan UKMnya sekaligus beribadah. Semua agama yang telah sah di Indonesia ada di kampus kami ini. Dan tanggal 15 Juli, aku sendiri bertugas sebagai usher antar-jemput. Tugasku cukup mudah, datang ke kelas maba (mahasiswa baru) - menjemput mereka - membawa mereka ke ruang 401 - selesai ibadah antar mereka kembali ke kelas mereka masing-masing. Sebelum pelayanan hari itu, setiap kami mengikuti ibadah PD PHP alias Persekutuan Doa Persiapan Hati Pelayan. Banyak hal yang aku dapat saat PD PHP tersebut. Dulu mungkin saat menjadi panitia paskah, aku dibukakan tentang usher yang tugasnya menyapa setiap orang yang datang tapi bukan sampai di situ saja, setiap usher juga harus berdoa untuk setiap jemaat yang datang, memiliki kerinduan agar mereka menikmati Tuhan dalam hidup mereka, bukan hanya saat mereka datang namun juga saat mereka kembali melanjutkan aktifitas mereka. Saat itu aku cukup takut, kalau-kalau anaknya nakal, kalau-kalau anaknya kabur, kalau-kalau tanpa alasan yang jelas aku ga bisa ngomong alias gagu atau melakukan kesalahan lainnya. Dan aku sampai pada satu titik, ini untuk Tuhan, Tuhan akan memakai aku seturut kehendak-Nya. Dan setiap mahasiswa baru, mereka adalah ladang yang dipersiapkan Tuhan, kami harus menanam, memupuknya dan entah kami nantinya atau orang lain akan memetik hasilnya namun semuanya kembali dipersembahkan untuk Tuhan. Aku ngos-ngosan setelah sampai di ruang 303 setelah berlari turun dari lantai 7 karena salah ruangan. Menyapa BC (Buddy Coordinator; kakak pembimbing) mereka dan mereka sangat baik mau membantuku mengumpulkan anak-anak beragama Kristen Protestan. Satu persatu dari mereka keluar, hatiku benar-benar senang bahkan entah perasaan apa yang ku rasakan, sulit menggambarkan perasaanku saat itu (partikel-partikel melankolis yang cukup banyak dalam diriku mulai memuncak). Dan aku berdoa, Bapa, ini ladang-Mu. Anak-anak itu sangat baik, penurut dan suka tersenyum. Beberapa kali aku kehilangan mereka karena jumlah mereka yang cukup banyak dan banyaknya maba yang secara bersama-sama keluar dari kelas masing-masing. Tapi, puji Tuhan, terkumpul juga mereka semua. Ibadah juga berlangsung dengan baik, aku melihat mereka begitu menikmati ibadah, bahkan ada yang mau ikut terlibat pelayanan. Bapa, ini bukan karenaku, aku ga akan mampu, ini karena Mu, Bapa. :)
^_^
Rencana Tuhan lainnya adalah saat perencanaan liburanku bersama sepupu-sepupuku di Salatiga. Aku merencanakan akan berangkat tanggal sekian pergi ke sana-sini tanggal sekian dan blablablabla. Namun, semuanya berbeda, tanggal 20 barulah aku berangkat bersama sepupuku dari Makasar, Victy. Tiba di Salatiga di jemput sepupuku yang paling bungsu, Satya, Mama Lien, Peiter dan Iss di Semarang. Tanggal 21, om ku ujian S3, aku duduk di ruang sidang gedung pasca sarjana UKSW (Universitas Kristen Satya Wacana), mendengarkan presentasi omku, wow! keren! aku baru mengerti ujian atau sidang atau apalah namanya seperti ini. Kemarin waktu madre sidang S2, aku tidak sempat hadir karena berhalangan ujian SNMPT dan padre juga ujian di Surabaya. Aku cukup mengerti karena omku mengambil bidang yang sama denganku Ekonomi hanya saja beliau Ekonomi Pembangunan. Hari minggunya sepupuku yang kecil di baptis, sekaligus perjamuan kudus. Thank You Lord! 3 minggu yang lalu aku ga bisa perjamuan karena keteledoranku sendiri yang ga ngambil roti dan anggur, minggu berikutnya karena kemalasanku karena kecapekan pulang retret aku ga jadi perjamuan, minggu berikutnya sudah tidak ada perjamuan di gerejaku dan minggu ini... huaaaaaaa!! aku perjamuan. Sebenarnya aku sempat bilang ke madre kalau itu hanya lambang saja asalkan kita udah percaya dan yakin dalam hati ya wes. Tapi, itu hanya kata yang terucap lewat lidah saja, di hatiku, aku pengen perjamuan. Rasanya gimana gitu, udah ada di gereja, ada perjamuan tapi aku sama sekali ga ngambil. Krik krik... Dan sekali lagi, Thank You Jesus, aku bisa ikut perjamuan. :)
^_^
Aku sadar, selama aku masih berfikir berorientasikan pemahamanku sendiri dan ga mau Tuhan campur tangan semuanya ga akan seindah ini.
Thank You, Jesus
Jesus
Jesus
Thank You, Jesus
It's only by Your grace
That i could live today
forever i will praise
Your name
Haihai... sudah lama saya tak bersua"... wkwkwkwk... *kaya ada suaranya aja...
apa kabar? apa kabar? yg di belakang apa kabar?
Maaf, beberapa hari dan minggu dan bulan ini saya memang sedang sibuk. Sibuk dalam kepanitian hari besar keagamaan Kristen Protestan yaitu Paskah. Dimana, selama hampir 6 tahun gue ga suka kegiatan-kegiatan di hari Paskah lebih tepatnya menyongsong paskah kecuali waktu ke gerejanya. Kenapa? gue cukup kesal dengan sikap kedua ortu gue yang ngelarang gue ga boleh ikut malam puji-pujian (yang artinya ga tidur semalaman karena banyak acara yang digelar dan paling banyak adalah puji-pujian) dan jalan salib (yang notabene diadakan biasanya subuh buta sebelum gereja jam 6). Kenapa ga boleh ikut? mereka terlalu khawatir. Makanya dulu gue selalu nolak kalo diminta maen keyboard waktu paskah. Dan kali ini gue jadi panitia Paskah. Well, gue merasa udah cukup gue sakit hati sama hari Paskah, ga ada yang salah, gue nya aja yang cepat kesal. Dan saat ini gue menikmati yang namanya Paskah. Sangat menikmati. Dan gue bersyukur banget atas 1 hal, karena kasih karunia, Tuhan Yesus mau mati bagi gue dan semua orang di dunia ini. Gue menikmati karakter gue yang keras kepala, cuek dan masa bodoh di bentuk menjadi lebih baik setidaknya gue udah bisa sedikit tersentuh hatinya walopun masih tetap kaya dulu, ga bisa nangis... wkwkwkwk... gue terlalu egois untuk nangis. Dan gue bersyukur karena Tuhan masih mau make gue untuk kerja di ladangNya bahkan di hari Paskah yang gue sama sekali ga mau melayani Tuhan dulunya di hari ini. *kali ini gue benar-benar menangis di depan laptop.
Dan bagian kedua kenapa gue udah ga posting di blog gue lagi? dikarenakan gue UTS selama 3 minggu. Combo 3, 1, combo 2, combo 2. Hari pertama CB, ga ada masalah tuh. Eh, hari keduanya... beeh... gue salah bawa KMK, gue bawa KMK semester 1. Jadilah gue turun dari lantai 6 melalui tangga darurat menuju lantai dasar buat ngeprint KMK semester 2 dengan uang pinjaman dari Kak Oxy *thanks!. Lalu naek lagi ke lantai 6 dan nyampe buat ujian bhs inggris dengan napas ngos-ngosan ga karuan. ckckckck. Dan puji Tuhan, nilai gue ga jelek-jelek amat buat Bahasa Inggris gue sadar saat gue ngerjain tuh ujian gue belum sadar 100% masalahnya waktu di lantai 4 gue ampir pingsan dan kaki gue lemes bener... yang gue sadar cuma pas listening doang... wedeeeeh... pelajaran nih buat gue, untuk selalu mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya.
Dan sekarang...
I'm here!!! kembali ke kehidupan sebelum ujian dan kepanitian. Kembali membongkar kertas-kertas bekas di kamar dan bereksperimen aneh, kembali searching lagu-lagu RnB, kembali mencari novel dan komik kesayangan gue, kembali moto-moto, kembali 'JSe Trip Alone' dan kembali menikmati waktu tidur yang panjaaaaaaaaaaaaang. Sebenarnya gue lebih rindu saat-saat kepanitian dibandingkan sekarang karena kalo ga ngelakuin sesuatu tuh hampa, caelah! maksudnya bukan hampa tapi jadi orang yang pemalas. Namun, nikmatilah... wkwkwkwk.
Last but not least
Gue ngutip kata-kata nyokap gue sendiri: "Jangan pernah jadi beban buat orang lain."
So, gue berharap untuk ga jadi beban buat teman-teman gue lagi, ga jadi beban buat ortu gue lagi, dan ga jadi beban buat siapa pun. Hufth! gue mulai dari tadi pagi, benar-benar mematangkan otak dan semua indera gue untuk memperhatikan pelajaran pajak yang sama sekali gue ga minat dan tadaaa!!! gue ngerti dan ada yang ngesave di otak gue. Yah, saat gue berpikir untuk ga boleh jadi beban buat orang laen saat itulah gue mau kembali berusaha. Kembali menjadi Jese yang dulu, bukan yang cuek tapi yang mau usaha dan ga mau diremehkan.... ^^
Seminggu kemarin aku dipenuhi dengan banyak sekali pikiran-pikiran yang tak karuan karena berbagai hal dan masalah yang ku alami.
Tapi, aku sendiri bingung, kenapa aku merasa seperti itu dan orang-orang juga melihatku sedan berbeban berat. Sebenarnya bukan karena aku ambil bagian dalam kepanitian tapi karena beberapa hal di kampus *tugas dan dosen* yang membuatku bingung dan pusing setengah mati dan keadaan keluargaku dimana omku sedang sekarat.
Aku ga akan cerita tentang masalahku di kampus apalagi soal tugas dan dosen. Biarlah itu menjadi sesuatu yang hanya diriku, Tuhan dan teman-temanku yang tahu.. wkwkwkwkwk... bahasanya berat.
Sedangkan keadaan omku, sungguh... saat aku pertama kali membesuknya senin minggu lalu, aku dengan yakin mengatakan satu hal untuk kedua orangtuaku saat mereka menelepon, "Pa But, baik-baik saja. Dia pasti sembuh.", aku mengatakannya bukan begitu saja tapi dengan iman yang sungguh kalau wakil sosok papa di Jakarta untuk ku ini akan sadar dan sembuh dari sakitnya. Hari Kamisnya aku kembali lagi, kali ini aku berdiri di sampingnya dengan 2 orang anaknya yang lain dan tanteku. Pa But sempat melihatku dengan matanya yang sayu karena pengaruh obat. Sungguh, imanku hilang entah kemana, menguap dan terbang hilang tak berbekas. Aku sudah tidak yakin dia bisa sembuh. Aku keluar dan menutup mukaku dengan bantal dan mendengarkan lagu rohani melalui handphoneku... aku menangis. Sungguh! aku tidak kuat kali ini, aku tidak punya iman kalau Pa But bakal sembuh.
Aku pulang, dan itu menjadi beban pikiranku. Dan kali ini aku tidak berdoa seperti biasanya "Tuhan, biarkan Pa But sembuh dari sakitnya." tapi aku berdoa, "Tuhan, biarlah kehendakMu yang jadi, aku tahu rencana-Mu indah." Berat mengatakannya saat hati ku tak bisa terima dengan segala keadaan yang tak terbayangkan, namun itu yang harus ku lakukan. Aku sempat dibayangi dengan kata-kata mujizat namun aku menepisnya karena... mujizat terjadi bukan hanya saat orang sakit dapat disembuhkan tapi juga saat aku bisa bernafas hingga detik ini. Yah... aku bergantung pada keputusan final Tuhan, aku hanya bertugas berdoa meminta Tuhan melakukan yang terbaik menurutNya.
Sabtu pagi, tepat pukul 4.00 di wekerku, aku terbangung dengan sikap langsung duduk dan beberapa detik kemudian aku kebingungan dengan sikap dudukku yang tidak seperti biasanya. Dan tidak berapa lama, handphoneku bergetar di atas tuts hitam-putih orjenku. Madre calling. Pa But meninggal. Tahu apa reaksiku? tenang. Aku tahu itu rencana terindah Tuhan buat Pa But. Aku menelepon ke rumah sakit namun berita yang ku dapat berbeda, dokter sedang berusaha. Aku mematikan handphone, dan langsung berlutut di lantai, berdoa.. "Tuhan, aku bingung, sungguh. Biarlah kehendak Bapa yang jadi, bukan kehendakku. Amin.", aku menelepon kembali dan jawaban dari sepupuku, Pa But telah pergi. Sungguh, aku menerima dengan hati yang lapang.
Jam 11.00 aku menuju rumah duka Cikini. Aku melihat sosok yang terbujur kaku tak bernyawa yang sangat familiar itu. Yah, sosok yang selalu aku minta dukungan doa, yang mendoakanku di saat aku ketakutan memasuki sekolah baru di Jakarta, yang mendoakanku saat aku merasa tidak mampu dalam perkuliahan, sosok yang selalu tersenyum untukku dan terkadang memanjakanku, sosok ayah saat aku jauh dari padre. Sungguh aku kehilangan sosok itu. Tapi, sekali lagi, ini rencana terindah Tuhan. Beberapa kali aku diam, berpikir dan menahan tangis. Namun, akhirnya dinding pertahananku tak kuat, hancur sudah. Aku tak kuat lagi. Kamera di tanganku seakan hilang kendali karena tangisku yang tak terbendung membuat seluruh tubuhku bergetar dan lemah. Dan saat yang terlihat hanya tanah, aku mengucap syukur. Pa But sakit di hari minggu saat beliau melayani di gereja dengan jas lengkap dan dasi dan Pa But dimakamkan hari minggu saat dimana beliau seharusnya membagikan anggur dan roti di gereja dengan kemeja, jas dan dasi yang sama.
Pa But sudah menyelesaikan tugasnya. Melakukan apa yangg diinginkan oleh oma dan opa sejak kecil bagi dirinya, menjadi pelayan Tuhan dan dia di panggil saat dimana dia melayani Tuhan.
Tuhan, sekali lagi... terima kasih untuk rancangan terindah yang kau berikan dalam keluargaku.
Thank's God...
:)
Tapi, aku sendiri bingung, kenapa aku merasa seperti itu dan orang-orang juga melihatku sedan berbeban berat. Sebenarnya bukan karena aku ambil bagian dalam kepanitian tapi karena beberapa hal di kampus *tugas dan dosen* yang membuatku bingung dan pusing setengah mati dan keadaan keluargaku dimana omku sedang sekarat.
Aku ga akan cerita tentang masalahku di kampus apalagi soal tugas dan dosen. Biarlah itu menjadi sesuatu yang hanya diriku, Tuhan dan teman-temanku yang tahu.. wkwkwkwkwk... bahasanya berat.
Sedangkan keadaan omku, sungguh... saat aku pertama kali membesuknya senin minggu lalu, aku dengan yakin mengatakan satu hal untuk kedua orangtuaku saat mereka menelepon, "Pa But, baik-baik saja. Dia pasti sembuh.", aku mengatakannya bukan begitu saja tapi dengan iman yang sungguh kalau wakil sosok papa di Jakarta untuk ku ini akan sadar dan sembuh dari sakitnya. Hari Kamisnya aku kembali lagi, kali ini aku berdiri di sampingnya dengan 2 orang anaknya yang lain dan tanteku. Pa But sempat melihatku dengan matanya yang sayu karena pengaruh obat. Sungguh, imanku hilang entah kemana, menguap dan terbang hilang tak berbekas. Aku sudah tidak yakin dia bisa sembuh. Aku keluar dan menutup mukaku dengan bantal dan mendengarkan lagu rohani melalui handphoneku... aku menangis. Sungguh! aku tidak kuat kali ini, aku tidak punya iman kalau Pa But bakal sembuh.
Aku pulang, dan itu menjadi beban pikiranku. Dan kali ini aku tidak berdoa seperti biasanya "Tuhan, biarkan Pa But sembuh dari sakitnya." tapi aku berdoa, "Tuhan, biarlah kehendakMu yang jadi, aku tahu rencana-Mu indah." Berat mengatakannya saat hati ku tak bisa terima dengan segala keadaan yang tak terbayangkan, namun itu yang harus ku lakukan. Aku sempat dibayangi dengan kata-kata mujizat namun aku menepisnya karena... mujizat terjadi bukan hanya saat orang sakit dapat disembuhkan tapi juga saat aku bisa bernafas hingga detik ini. Yah... aku bergantung pada keputusan final Tuhan, aku hanya bertugas berdoa meminta Tuhan melakukan yang terbaik menurutNya.
Sabtu pagi, tepat pukul 4.00 di wekerku, aku terbangung dengan sikap langsung duduk dan beberapa detik kemudian aku kebingungan dengan sikap dudukku yang tidak seperti biasanya. Dan tidak berapa lama, handphoneku bergetar di atas tuts hitam-putih orjenku. Madre calling. Pa But meninggal. Tahu apa reaksiku? tenang. Aku tahu itu rencana terindah Tuhan buat Pa But. Aku menelepon ke rumah sakit namun berita yang ku dapat berbeda, dokter sedang berusaha. Aku mematikan handphone, dan langsung berlutut di lantai, berdoa.. "Tuhan, aku bingung, sungguh. Biarlah kehendak Bapa yang jadi, bukan kehendakku. Amin.", aku menelepon kembali dan jawaban dari sepupuku, Pa But telah pergi. Sungguh, aku menerima dengan hati yang lapang.
Jam 11.00 aku menuju rumah duka Cikini. Aku melihat sosok yang terbujur kaku tak bernyawa yang sangat familiar itu. Yah, sosok yang selalu aku minta dukungan doa, yang mendoakanku di saat aku ketakutan memasuki sekolah baru di Jakarta, yang mendoakanku saat aku merasa tidak mampu dalam perkuliahan, sosok yang selalu tersenyum untukku dan terkadang memanjakanku, sosok ayah saat aku jauh dari padre. Sungguh aku kehilangan sosok itu. Tapi, sekali lagi, ini rencana terindah Tuhan. Beberapa kali aku diam, berpikir dan menahan tangis. Namun, akhirnya dinding pertahananku tak kuat, hancur sudah. Aku tak kuat lagi. Kamera di tanganku seakan hilang kendali karena tangisku yang tak terbendung membuat seluruh tubuhku bergetar dan lemah. Dan saat yang terlihat hanya tanah, aku mengucap syukur. Pa But sakit di hari minggu saat beliau melayani di gereja dengan jas lengkap dan dasi dan Pa But dimakamkan hari minggu saat dimana beliau seharusnya membagikan anggur dan roti di gereja dengan kemeja, jas dan dasi yang sama.
Pa But sudah menyelesaikan tugasnya. Melakukan apa yangg diinginkan oleh oma dan opa sejak kecil bagi dirinya, menjadi pelayan Tuhan dan dia di panggil saat dimana dia melayani Tuhan.
Tuhan, sekali lagi... terima kasih untuk rancangan terindah yang kau berikan dalam keluargaku.
Thank's God...
:)
For MeLiCoT
Lord,
I pray for a man, that will be a part of my life
A man that really loves YOU more than everything
A man that will put me in the second place of his heart
A man that lives not for himself but for YOU
The most important is
I want a heart that really loves and thirsty of YOU
And have a desire to be like JESUS
And he must know for whom and for what he lives
So his life is not useless
Someone that has a wise heart
Not only a smart brain
A man that not only loves me but also respect me
A man that not only adores me
But can warn me when I am wrong
A man that loves me not because of my beauty
but my heart
A man that can be my best friend
in every time and situation
A man that make me feel like a woman
when I am beside him
I do not ask for a perfect man
But I ask for an imperfect man
A man that needs my support for his strength
A man that needs my prayer for his life
A man that needs my smile to cover his sadness
A man that needs my love so he feels being loved
A man that needs me to make his life beautiful
And I also ask
Make me be a woman that can make him proud
Give me a heart that really LOVES YOU
So i can love him with Your Love
Not love him with my love
Give me Your gentle spirit
So my beauty does not come from my outside
but comes from You
Give me Your hands
That I always be able to pray for him
Give me Your eyes
So I can see many good things in him
and not the bad one
Give me Your mouth
that is filled with Your words
of wisdom and encouragement
So i can support him everyday
Give me Your lips
And I will smile at him every morning
And I want that when we finally meet
Both of us can say
How great Thou Art
I know that You wants us to met at the right time
And You will make everything beautiful in Your time
Amen
I pray for a man, that will be a part of my life
A man that really loves YOU more than everything
A man that will put me in the second place of his heart
A man that lives not for himself but for YOU
The most important is
I want a heart that really loves and thirsty of YOU
And have a desire to be like JESUS
And he must know for whom and for what he lives
So his life is not useless
Someone that has a wise heart
Not only a smart brain
A man that not only loves me but also respect me
A man that not only adores me
But can warn me when I am wrong
A man that loves me not because of my beauty
but my heart
A man that can be my best friend
in every time and situation
A man that make me feel like a woman
when I am beside him
I do not ask for a perfect man
But I ask for an imperfect man
A man that needs my support for his strength
A man that needs my prayer for his life
A man that needs my smile to cover his sadness
A man that needs my love so he feels being loved
A man that needs me to make his life beautiful
And I also ask
Make me be a woman that can make him proud
Give me a heart that really LOVES YOU
So i can love him with Your Love
Not love him with my love
Give me Your gentle spirit
So my beauty does not come from my outside
but comes from You
Give me Your hands
That I always be able to pray for him
Give me Your eyes
So I can see many good things in him
and not the bad one
Give me Your mouth
that is filled with Your words
of wisdom and encouragement
So i can support him everyday
Give me Your lips
And I will smile at him every morning
And I want that when we finally meet
Both of us can say
How great Thou Art
I know that You wants us to met at the right time
And You will make everything beautiful in Your time
Amen
-Grace Suryani Tioso-
That's your pray and know, it's my pray too... thanks for sharing your pray in your book "TUHAN MASIH MENULIS CERITA CINTA"
http://www.glorianet.org/index.php/grace
http://www.glorianet.org/index.php/grace
Dari kecil emang aku ga bisa dipisahin dari yang namanya buku. Keluarga dari bokap-nyokapku emang suka baca, ampe keluarga nyokapku punya perpustakaan khusus di rumah dan sayangnya udah ga ada sejak kerusuhan. Opa dari mamaku emang penulis dan tertarik dalam berbagai hal yang ditulis di buku, Oma dari papaku benar-benar doyan baca. Jadinya, aku juga ikutan hobby baca. Semua bacaan aku baca tapi ada beberapa hal aku ga baca, biasanya sih sesuai umurku. Dan hal pertama yang aku bisa sebelum menghitung adalah membaca, mungkin udah jadi hal yang lazim tapi aku masih ingat waktu itu aku beloon TK, jalan kemana-mana, baca ini-itu. Waktu TK, aku dibeliin buku-buku dongen, dan itu masih aku simpan ampe aku SMP, dan akhirnya aku hibahkan ke beberapa sepupuku dan adik teman-temanku. Beranjak SD, bacaanku jadi naek level, komik... yah... aku doyan komik... tapi cuma 2 komik yang aku suka: 1. Doraemon, 2. Det. Conan. Kalo doraemon kira-kira aku punyanya ampir beberapa karton dan entah ke mana setelah aku pindah keluar kota. Sedangkan detective conan, sisa beberapa seri di gudang rumahku yang sekarang. Naek SMP, aku mulai baca novel remaja... kaya teenlit gitu dah... aku udah mulai koleksi dan akhirnya males koleksi setelah diilangin beberapa orang yang ga bertanggung jawab. Beranjak SMA, aku mulai tertarik dengan novel terjemahan, ga heran waktu SMA bacaan aku katanya rada berat di bahasa kata teman-teman aku, tapi ga kok... aku biasanya baca buku karangan Ally Carter dan 1 buku karangan orang Indo yang lucu, Raditya Dika. Tapi, pas SMA aku sempat juga koleksi 12 seri komik Death Note... daaaan... lagi-lagi hilang entah kemana bersama tas-tas nyokap waktu beres-beres kamar dan pindah kosan beberapa kali... Yang tersisa adalah beberapa novel yang ga pernah aku keluarin dari tas aku.. mudah-mudahan kali ini ga ilang lagi. Oh iya, waktu SMP aku juga punya buku kesayangan judulnya gede banget, 'KIMIA' dan itu berseri 3, 'KIMIA kelas VII, kelas VIII dan IX', nyampe SMA aku lanjutin lagi KIMIA kelas X dan ga pernah aku buang ampe sekarang, selain itu juga aku suka ngabisin modul matematika SMA ku, jadinya udah selesai semua soal-soalnya. Dan saat kuliah ini, aku lagi tertarik dengan beberapa buku rohani. Kalo diliat-liat, bukuku ada kaitannya dengan cinta-cintaan.. wkwkwkwk... emang iya... kaya 'When God writes your love story', itu buku di kasih PINJAM dari sepupu gue di Jogja dan isinya keren... gue suka... dan kemaren gue di kasi kado dari PKK gue, Ci Mel, judulnya 'Tuhan masih menulis cerita cinta"...dan baru tadi pagi aja gue udah setengah baca tuh buku.. keren... ada buku lain juga, judulnya 'MeJiKuHiBiNiU', itu buku dijual terpisah dengan cerita-cerita yang seru, punya ku yang Biru, sisanya karena ga mampu beli, jadinya aku ama Nina, Mega ama Echa tuker-tukeran. Tapi, buku dari segala buku yang mampu ngejawab semua pertanyaan dalam hidupku, warnanya cokelat, ada risletingnya, ada 66 kitab di dalamnya yang dibagi 2, 39 perjanijian lama dan 27 perjanjian baru, isinya lebih keren dari semua buku, dan aku suka bacanya pas pagi bangun tidur dan malam sebelum tidur, yeah... BIBLE...
Maaf, gue baru posting lagi kali ini. Gue terlalu sibuk... nah loh!? w jadi inget kata-kata Mr. Neil O'sullivan saat gue ga datang-datang les. Dia nyamperin gue dan duduk di samping gue dengan nyengir lebarnya kaya biasa yang ngebuat semua anak didiknya senang ama dia, dan bertanya, "Why?","I'm sorry, i'm so bussy.","Bussy or lazzy." Jgreeeng!!! dia bener-bener tahu kalo anak didiknya yang satu ini sangat pemalas.
Tapi kali ini benar, gue benar-benar sibuk... walopun gue online tiap hari tapi gue benar-benar sibuk. Sibuk maen game online. wkwkwkwk... gue emang lagi tertarik dengan salah satu mainan di situs jejaring sosial, Facebook.
Sampe-sampe gue ga bisa mosting hal yang begitu menyenangkan dan tak terlupakan dalam hidup gue... yeah... i'm 19th now. Itu terjadi tanggal 15 February beberapa minggu yang lalu. Gue dapat kejutan tak terlupakan dari PKK (Pemimpin Kelompok Kecil) dan SKK (Saudara Kelompok Kecil)ku, Ci Mel dan Sally. Pagi-pagi tanggal 15 mereka bawain gue kue ultah spesial... hehehhe.. senangnya hatiku...
Kejutan berikutnya, pas malamnya... teman-temanku di PO... Etha, Christie, Pryta, Ode, Maya, Dikson, Kei Ven, Andreas, Randy ama Ray ngasih surprise waktu kita jalan-jalan ke monas... hehehhe... makasih yah teman-teman...
And the last... dari sahabat-sahabat gue di kampus... Ariya, Mega, Celin, Echa, Nitha, Nina, Mona dan Lele... sayangnya Lele ga bisa datang, dia harus kerja... tahu ga... mereka baru ngasih selamat tanggal 17 February dengan kue ultah yang gede bener... ampe gue bingung mau makan kaya gimana... tapi tak apalah yang penting mereka ingat dan mereka bisa nyediain waktu baut datang ngasih surprise buat gue disaat mereka lagi sibuk-sibuknya... love them
Kalo anda-anda melihat tampang saya yang masih lusuh tak berdaya dan sepertinya beloon mandi... anda tepat.. saya memang beloon mandi... mereka benar-benar bikin saya terkejut...
Makasih yah teman-teman...:) :) :)...
Tahu ga... sahabat-sahabat gue ini gue dapat dengan bergumul dulu ama Tuhan, gue berdoa ampir tiap harinya buat bisa dapetin sahabat-sahabat kaya mereka... gue minta 1 tapi Tuhan ngasihnya ber-8... ckckckck... Tuhan itu ajaib banget...
Dan sebenarnya gue ngerancanain ngerayain ultah gue seorang diri di Bali tapi ga tahu kenapa tiba-tiba dari dalam hati gue bilang udah ga usah selain karena bonyok ga ngijinin keluar Jakarta sendirian selain ke Ambon. But, God has a bigger plan for me than i had for my self.
Thanks God.. thanks Jesus... I LOVE YOU!!! XOXOXOXO
Tapi kali ini benar, gue benar-benar sibuk... walopun gue online tiap hari tapi gue benar-benar sibuk. Sibuk maen game online. wkwkwkwk... gue emang lagi tertarik dengan salah satu mainan di situs jejaring sosial, Facebook.
Sampe-sampe gue ga bisa mosting hal yang begitu menyenangkan dan tak terlupakan dalam hidup gue... yeah... i'm 19th now. Itu terjadi tanggal 15 February beberapa minggu yang lalu. Gue dapat kejutan tak terlupakan dari PKK (Pemimpin Kelompok Kecil) dan SKK (Saudara Kelompok Kecil)ku, Ci Mel dan Sally. Pagi-pagi tanggal 15 mereka bawain gue kue ultah spesial... hehehhe.. senangnya hatiku...
Kejutan berikutnya, pas malamnya... teman-temanku di PO... Etha, Christie, Pryta, Ode, Maya, Dikson, Kei Ven, Andreas, Randy ama Ray ngasih surprise waktu kita jalan-jalan ke monas... hehehhe... makasih yah teman-teman...
And the last... dari sahabat-sahabat gue di kampus... Ariya, Mega, Celin, Echa, Nitha, Nina, Mona dan Lele... sayangnya Lele ga bisa datang, dia harus kerja... tahu ga... mereka baru ngasih selamat tanggal 17 February dengan kue ultah yang gede bener... ampe gue bingung mau makan kaya gimana... tapi tak apalah yang penting mereka ingat dan mereka bisa nyediain waktu baut datang ngasih surprise buat gue disaat mereka lagi sibuk-sibuknya... love them
Kalo anda-anda melihat tampang saya yang masih lusuh tak berdaya dan sepertinya beloon mandi... anda tepat.. saya memang beloon mandi... mereka benar-benar bikin saya terkejut...
Makasih yah teman-teman...:) :) :)...
Tahu ga... sahabat-sahabat gue ini gue dapat dengan bergumul dulu ama Tuhan, gue berdoa ampir tiap harinya buat bisa dapetin sahabat-sahabat kaya mereka... gue minta 1 tapi Tuhan ngasihnya ber-8... ckckckck... Tuhan itu ajaib banget...
Dan sebenarnya gue ngerancanain ngerayain ultah gue seorang diri di Bali tapi ga tahu kenapa tiba-tiba dari dalam hati gue bilang udah ga usah selain karena bonyok ga ngijinin keluar Jakarta sendirian selain ke Ambon. But, God has a bigger plan for me than i had for my self.
Thanks God.. thanks Jesus... I LOVE YOU!!! XOXOXOXO