"Kamu ga akan pernah tahu kapan dia datang dan pergi, bahkan dia datang disaat-saat kamu tersenyum, dia datang di saat-saat kamu menangis, dia datang disaat kamu sedang dalam keadaan sadar bahkan dia datang diam-diam di dinginnya malam tempat tidurmu, yang bisa kamu lakukan? hmmm... mungkin tersenyum penuh kemenangan setelah berhasil mengalahkannya atau meringis kesakitan disaat dihajar habis olehnya. Dia selalu datang di saat yang tidak tepat, dia sendirian, tapi dia kuat. Tapi yang kuinginkan agar kau harus kuat teman, berdirilah tegak, angkat kepalamu, hajar dia sampai dia meringis, jangan biarkan dia menang sedikitpun. Jangan biarkan dia merebut segalanya darimu. Berikan kekalahannya sebagai hadiah termanis untuk orang-orang di sekitarmu. Jangan menangis, aku tidak ingin air mata itu kembali jatuh, cukup untuk sekali kita dikalahkan olehnya. Maafkan aku teman, aku tidak bisa bersamamu kali ini melawannya, tapi aku meminta sahabatku yang cukup amat sangat kuat untuk menolongmu. Dia tidak akan pernah terlalu jauh untuk kamu panggil, tidak akan pernah terlalu lelah untuk berperang bersamamu, tidak akan pernah menyerah membantumu. Tidak, jangan menangis lagi teman. Sudah setengah jalan teman, jangan berbalik dan menyerah, sedikit lagi... sebentar lagi kamu akan sampai di titik akhir perlawanan ini. Tetaplah tersenyum, jangan tangguhkan kepada yang lainnya, cukup kita yang tahu."
-sahabatmu dalam berperang-