Yeah yeah yeah....
akhirnya gue ngetik lagi #kalonulispakebolpen/pensilkarenapakelaptopnamanyangetik #panjangnyo
Kenapa judulnya Thanksgiving???
Jadi semalam gue Persekutuan Doa PO Sabtu bersama dengan pengurus PO Sabtu lainnya dan acaranya itu Ucapan Syukur. Well well well, mari serius...
Kalau dibilang mengucap syukur, hmmm... kayanya sih sering tapi saat aku bisa menyelesaikan ini-itu, saat aku mendapatkan jawaban dari setiap persoalan, dan saat-saat lainnya yang intinya dari hal yang terlihat negatif jadi positif aku bisa dengan mudah mengucap syukur tapi saat ada masalah super duper ribet yang kayanya ga ada jalan keluarnya sama sekali, ga ada penyelesaiannya, ga ada conclusionnya sama sekali walopun sebenarnya ada dan ada hal-hal positif yang bisa ku cerna tapi lebih sering ngeliat ke masalahku sendiri, kayanya susah banget mengucap syukur. Baiklah, ambil contoh saat Tuhan memanggil my best padre kembali kepangkuannya dengan tidak ada sakit-penyakit apapun dan hanya dalam hitungan detik padre udah ga bernafas lagi. Sulit mengucap syukur walaupun aku bisa nangis dan maksa otakku bekerja lebih cepat untuk mengatakan "mengucap syukurlah dalam segala hal" tapi hatiku bekerja lain dari kendali otakku. Sikap tidak bisa menerima keadaan yang terjadi membuat seakan ingin... entahlah. Hal-hal seperti ini membuatku sulit mengatakan aku mengucap syukur walaupun ingin sekali aku mengatakannya. Entahlah, bahkan bukuku yang sering ku tulis dan penuh dengan rasa ucapan syukur pun enggan ku sentuh karena terasa begitu berat menuliskan "Bapa, aku mengucap syukur, Kau panggil padreku".
Well well well...
Mungkin butuh waktu untuk memperbaiki sel-sel ucapan syukurku namun... aku mengucap syukur kalau setiap hari madreku selalu mengingatkanku untuk mengucap syukur, aku mengucap syukur kalau aku selalu diingatkan oleh si elek untuk mengucap syukur, aku mengucap syukur melihat keadaanku yang mungkin lebih baik dari orang-orang diluar sana, aku mengucap syukur untuk apa yang aku miliki sekarang, aku mengucap syukur untuk persekutuan doa semalam, aku mengucap syukur untuk segalanya dan aku mengucap syukur kalau Tuhan mengambil padreku dengan cara terbaik, aku mengucap syukur padreku tidak sakit, aku mengucap syukur kalau selama 20 tahun aku bisa bersama padreku dan merasakan kasih sayangnya, aku mengucap syukur.
:)
akhirnya gue ngetik lagi #kalonulispakebolpen/pensilkarenapakelaptopnamanyangetik #panjangnyo
Kenapa judulnya Thanksgiving???
Jadi semalam gue Persekutuan Doa PO Sabtu bersama dengan pengurus PO Sabtu lainnya dan acaranya itu Ucapan Syukur. Well well well, mari serius...
Kalau dibilang mengucap syukur, hmmm... kayanya sih sering tapi saat aku bisa menyelesaikan ini-itu, saat aku mendapatkan jawaban dari setiap persoalan, dan saat-saat lainnya yang intinya dari hal yang terlihat negatif jadi positif aku bisa dengan mudah mengucap syukur tapi saat ada masalah super duper ribet yang kayanya ga ada jalan keluarnya sama sekali, ga ada penyelesaiannya, ga ada conclusionnya sama sekali walopun sebenarnya ada dan ada hal-hal positif yang bisa ku cerna tapi lebih sering ngeliat ke masalahku sendiri, kayanya susah banget mengucap syukur. Baiklah, ambil contoh saat Tuhan memanggil my best padre kembali kepangkuannya dengan tidak ada sakit-penyakit apapun dan hanya dalam hitungan detik padre udah ga bernafas lagi. Sulit mengucap syukur walaupun aku bisa nangis dan maksa otakku bekerja lebih cepat untuk mengatakan "mengucap syukurlah dalam segala hal" tapi hatiku bekerja lain dari kendali otakku. Sikap tidak bisa menerima keadaan yang terjadi membuat seakan ingin... entahlah. Hal-hal seperti ini membuatku sulit mengatakan aku mengucap syukur walaupun ingin sekali aku mengatakannya. Entahlah, bahkan bukuku yang sering ku tulis dan penuh dengan rasa ucapan syukur pun enggan ku sentuh karena terasa begitu berat menuliskan "Bapa, aku mengucap syukur, Kau panggil padreku".
Well well well...
Mungkin butuh waktu untuk memperbaiki sel-sel ucapan syukurku namun... aku mengucap syukur kalau setiap hari madreku selalu mengingatkanku untuk mengucap syukur, aku mengucap syukur kalau aku selalu diingatkan oleh si elek untuk mengucap syukur, aku mengucap syukur melihat keadaanku yang mungkin lebih baik dari orang-orang diluar sana, aku mengucap syukur untuk apa yang aku miliki sekarang, aku mengucap syukur untuk persekutuan doa semalam, aku mengucap syukur untuk segalanya dan aku mengucap syukur kalau Tuhan mengambil padreku dengan cara terbaik, aku mengucap syukur padreku tidak sakit, aku mengucap syukur kalau selama 20 tahun aku bisa bersama padreku dan merasakan kasih sayangnya, aku mengucap syukur.
:)