Why have You chosen me out of millions Your child to be
You know all the wrongs that I have done
Oh how could You pardon me, forgive my iniquities
To save me give Jesus Your son
Oh Lord help me be what You want me to be
Oh Lord help me be what You want me to be
Your word I will strive to obey
My life I now give, for You I will live
And walk by Your side all the way
I am amazed to know that a God so great could love me so
Is willing and wanting to bless
His love is so wonderful, His mercy so bountiful
I can't understand it I confess
But Lord help me be what You want me to be
Your word I will strive to obey
My life I now give, for You I will live
And walk by Your side all the way
I am amazed to know that a God so great could love me so
Is willing and wanting to bless
His love is so wonderful, His mercy so bountiful
I can't understand it I confess
But Lord help me be what You want me to be
Your word I will strive to obey
My life I now give, for You I will live
And walk by Your side all the way
https://www.youtube.com/watch?v=90iHUVcqhkI
Kayanya ini lagu pernah di post deh sebelumnya, lupa juga. Awal denger lagu ini tuh waktu mau PD PHP (Persekutuan Doa Persiapan Hati Pelayan) Paskah 2011. Waktu itu aku jadi sie doa Paskah, ada banyak pergumulan waktu itu dan aku coba terbuka sama MC PD PHP waktu itu, Ci Agus. Aku menyediakan beberapa waktuku untuk sharing kondisi yang mau dibukakan untuk PD PHP. Pas Ci Agus, Kak Oxy, Ko Wendy latihan aku ngerasa biasa aja sama lagu ini, aku ikut-ikutan nyanyi biasa aja, kayanya pikiranku lagi ga tertuju sama lagu itu walopun Ci Agus sendiri udah bukain tentang makna lagu itu, aku kaya ga dapet feelnya. Sehari sebelum hari H adalah hari terberat buat koor Paskahku waktu itu, aku masih ingat beberapa jam sebelum mendapat kabar kalo Ci April (cicinya Ci Christin, yang notabene koorku) kecelakaan, kami lagi mau nyari souvenir pelayan PD PHP. Besokkan harinya aku ngerasa mau melayang jadinya, pikiranku kemana-mana dan hatiku lagi ga tenang banget. Dan saat PD PHP dimulai, aku yang duduk paling depan masih biasa aja, sampe lagu ini dinyanyiin rasa-rasanya semua rasa meluap, pikiranku langsung tertuju memaknai kata demi kata dan perasaan yang aku rasain? jangan tanya, sulit diungkapkan saudara-saudara. Aku sampe ga bisa nyanyi, yang aku lakuin cuma bisa nangis sesenggukan kaya anak kecil yang baru ketahuan ngelakuin hal yang bikin orang tuanya marah jadi ga ada suara apa-apa selain air mata yang ga berenti menghasilkan air, hidung yang juga mengeluarkan air dan hati yang benar-benar kaya dihancur leburkan habis-habisan. Telaah baik-baik deh kata-katanya. Dan mungkin kalian akan merasakan hal yang sama, ketidaklayakan, keberdosaan dan anugerah.
Hari ini 7 April 2013, 2 tahun kemudian, aku ada disini berdiri bersama teman-teman pengurus, pelayan dan panitia hadir membawa hati kami yang terlebih dahulu ingin dipersiapkan hatinya, dibakar lagi semangatnya, dan dibaharui lagi komitmen yang sudah melenceng, diingatkan kembali arti pelayanan kami. Aku mendapatkan sebuah anugerah kalau bisa mengambil bagian sebagai seorang PIC atau pendamping di dalam kepanitian. Dan lagu ini kembali dinyanyikan di gereja beberapa jam yang lalu. Tadi pagi aku sempat sesak nafas dan lemas saat akan ke gereja akhirnya aku urungkan niat dan mengambil waktu untuk tidur beristirahat. Saat tadinya ada keinginan untuk tidak ke gereja karena ingin menyelesaikan ini dan itu, Tuhan memakai Meili untuk mengingatkanku datang ke hadirat-Nya. Aku bersyukur tiba-tiba dia mengajakku, saat aku bertanya padanya, dia hanya menjawab, "Tadi cuma nanya kakak aja".
Dan sungguh, firman dari Yesaya 6:1-13 benar-benar membuatku duduk dan tidak bergerak, tidak sedikit pun ingin bergerak bahkan hanya untuk melirik, perasaan seperti apa? aku juga bingung menjelaskannya. Yang paling jelas adalah, aku menikmati saat-saat dimana seakan-akan firman menamparku sangat keras. Aku seakan-akan menempatkan posisi seperti Yesaya. Aku juga menjawab panggilan itu, "Ini aku, utuslah aku!" (ayat 8); dan aku juga yang bertanya sampai hari ini "Sampai berapa lama, ya Tuhan?" (ayat 11). Yah benar, aku juga bertanya sampai berapa lama aku melihat orang-orang yang sudah sering diingatkan tapi kembali mengulang kesalahan, orang-orang yang membuat kesal karena sikap dan tingkah laku yang seenaknya, orang-orang yang hanya diam. Tapi, arti dari jawaban Tuhan adalah sampai selama-lamanya. Sampai Tuhan memanggilku kembali padanya.
Yang paling aku sadari dari lagu dan firman ini adalah ketidaklayakanku, keberdosaanku, anugerah, panggilan pelayanan dan penyertaan Tuhan.