Banyak hal yang bisa dipelajari dari keadaan di sekitar kita. Aku ingat saat kemarin terbangun di pagi buta dan tidak bisa kembali tidur. Aku akhirnya saat teduh. Dan aku kembali teringat kejadian semalam, kejadian yang mengesalkan hatiku dan berharap kebiasaan burukku tidak kambuh lagi kali ini, yaitu berdendam ria. Yah, aku orang yang pendendam, entah mengapa sulit sekali menghilangkan sifat yang satu ini. Mungkin akan terlihat biasa saja di depan orang lain tapi nyatanya aku mengambil jarak dari orang itu, jarak yang lama-lama dibiarkan akan menjadi jurang yang dalam, dan yang menggalinya diriku sendiri. Bingung dengan bahasaku yang aneh? tenang, kamu ga sendiri, aku juga bingung dari tadi ngetik apaan nih.
Yah setelah menenangkan hati dan berdoa agar tidak mengingat-ingat kejadian mengesalkan itu, aku lalu mengepost dua kali di twitterku "Bagaimana bisa dihargai jika tidak pernah mau belajar menghargai.", satunya lagi aku lupa. Setelah mengepost kedua twitt itu aku cukup tenang, setidaknya ada pelampiasan. =.="
Beberapa jam kemudian aku berada di depan cermin, sedang mematut diri. Kemudian beralih ke alas kaki, mengambil sepatu di depan pintu kamar kos, kembali ke lemari mengacak-acak lemari dan tidak menemukan kaos kaki putihku, yang ada hanya sebelah kaos kaki biru muda bintang-bintang gede dan kaos kaki biru tua bintang-bintang kecil. Yang satu ternyata kebawa waktu aku tidak sengaja mengeluarkan pakaian kotor dan di taruh di tempat pakaian kotor, yang satunya lagi aku ingat ketinggalan di rumahku di Ambon. Demi kenyamanan bersama akhirnya aku menggunakan dua kaos kaki berbeda warna ini. Jadilah... JRENG! JRENG!
Kenapa aku ngotot pake keduanya?
1. Karena tidak ada pilihan lain, aku cukup ribet soal kaos kaki karena kaki ku suka basah jadi penggantian kaos kaki 2 kali sekali sungguh sangat penting.
2. Ini demi kebaikan bersama
3. Walaupun berbeda warna tapi keduanya punya fungsi yang sama, melindungi kaki ini dan sekaligus menghangatkan.
Aku melihat kaos kakiku cukup lama dan manggut-manggut setelah berpikir tentang alasan ketiga. Aku jadi flash back buat suatu hal, ada kalanya kita diperhadapkan dengan beberapa orang yang cukup mengesalkan menurut penilaian kita bahkan terlampau jauh berbeda dengan kita, kita yang pemalas teman kita rajin, kita yang kreatif teman kita yang nurut aja, kita yang pendiam dan teman kita yang bawel. Sama halnya dengan kedua kaos kakiku, sama-sama berbeda tapi punya fungsi yang sama dan saling melengkapi. Kita juga, di tengah-tengah pertemanan atau kelompok kerja pasti beda-beda tapi pasti punya tujuan yang sama, asalkan kita mau lebih melihat fungsinya dan tidak terlalu menghiraukan perbedaannya mungkin akan terlihat lebih baik. Sama halnya dengan kaos kakiku, fungsinya sama dan perbedaannya tidak akan terlihat saat aku menggunakan sepatu.
Bingung dengan penjelasanku? PEGANGAN!
Setidaknya aku belajar minggu pagi ini, hal mengesalkan yang terjadi di malam sebelumnya punya makna lebih jika dilihat dari sudut pandang berbeda. Terima kasiiiiiiih, Tuhan Yesus.
Yah setelah menenangkan hati dan berdoa agar tidak mengingat-ingat kejadian mengesalkan itu, aku lalu mengepost dua kali di twitterku "Bagaimana bisa dihargai jika tidak pernah mau belajar menghargai.", satunya lagi aku lupa. Setelah mengepost kedua twitt itu aku cukup tenang, setidaknya ada pelampiasan. =.="
Beberapa jam kemudian aku berada di depan cermin, sedang mematut diri. Kemudian beralih ke alas kaki, mengambil sepatu di depan pintu kamar kos, kembali ke lemari mengacak-acak lemari dan tidak menemukan kaos kaki putihku, yang ada hanya sebelah kaos kaki biru muda bintang-bintang gede dan kaos kaki biru tua bintang-bintang kecil. Yang satu ternyata kebawa waktu aku tidak sengaja mengeluarkan pakaian kotor dan di taruh di tempat pakaian kotor, yang satunya lagi aku ingat ketinggalan di rumahku di Ambon. Demi kenyamanan bersama akhirnya aku menggunakan dua kaos kaki berbeda warna ini. Jadilah... JRENG! JRENG!
Kenapa aku ngotot pake keduanya?
1. Karena tidak ada pilihan lain, aku cukup ribet soal kaos kaki karena kaki ku suka basah jadi penggantian kaos kaki 2 kali sekali sungguh sangat penting.
2. Ini demi kebaikan bersama
3. Walaupun berbeda warna tapi keduanya punya fungsi yang sama, melindungi kaki ini dan sekaligus menghangatkan.
Aku melihat kaos kakiku cukup lama dan manggut-manggut setelah berpikir tentang alasan ketiga. Aku jadi flash back buat suatu hal, ada kalanya kita diperhadapkan dengan beberapa orang yang cukup mengesalkan menurut penilaian kita bahkan terlampau jauh berbeda dengan kita, kita yang pemalas teman kita rajin, kita yang kreatif teman kita yang nurut aja, kita yang pendiam dan teman kita yang bawel. Sama halnya dengan kedua kaos kakiku, sama-sama berbeda tapi punya fungsi yang sama dan saling melengkapi. Kita juga, di tengah-tengah pertemanan atau kelompok kerja pasti beda-beda tapi pasti punya tujuan yang sama, asalkan kita mau lebih melihat fungsinya dan tidak terlalu menghiraukan perbedaannya mungkin akan terlihat lebih baik. Sama halnya dengan kaos kakiku, fungsinya sama dan perbedaannya tidak akan terlihat saat aku menggunakan sepatu.
Bingung dengan penjelasanku? PEGANGAN!
Setidaknya aku belajar minggu pagi ini, hal mengesalkan yang terjadi di malam sebelumnya punya makna lebih jika dilihat dari sudut pandang berbeda. Terima kasiiiiiiih, Tuhan Yesus.