I know who holds tomorrow

02.14

Tulisan ini dibuat tanpa bermaksud mendeskreditkan siapa pun. Ini hanya ungkapan perasaan, sungguh...

Pernah ada yang nanya, "Gimana perasaan lu kalo di tanya, kok belom kerja juga?"
Gue senyam-senyum, kayanya ga pernah ada yang nanya gue seperti ini. Biasanya gue di tanya, "Kok lu belom kerja?", "Udah ngelamar kerja?", "Ngelamar dimana aja?". Dan biasanya gue menanggapi seadanya karena udah... Ummm bisa dibilang muak. Gue sendiri ga tau kenapa gue belom kerja, kalo di tanya udah ngelamar yang pasti udah, mulai dari gue rajin nulis nama perusahaannya sampe gue lupa pernah ngelamar dimana aja. Sebenarnya ada orang-orang yang ngomong ga enak depan gue soal gue yang belom kerja. Dan daripada gue emosi, gue hanya nyengir sambil elus-elus dada. Kalo kata Miss A "You don't know me, so shut up! Shut up! Shut up!". Dibandingkan menanggapi orang-orang yang cuma bisa ngejudge gue, gue memilih untuk ga berinteraksi dengan mereka.
Okelah gue seperti lari dari masalah tapi gue lebih tertekan sama mereka dibandingkan sama nyokap gue yang harusnya lebih nekan gue. Yah, nyokap gue ga nekan gue, karena gue udah sharing semua kondisi. Sempet kesel dan bertanya ke Tuhan, why me... Why me Lord? Why me... *jangan nyanyi*. Tapi setiap hari firman yang gue dapat saat teduh selalu menyemangati gue untuk tetap kuat, tetap beriman, Tuhan sedang mempersiapkan sesuatu yang besar, Tuhan lihat air mata gue setiap hari. Bahkan gue sempet mikir, apa gue belom dikasih kerjaan karena gue belom cukup tangguh? Ato sebenarnya gue bakal mati muda, jadi daripada repotin orang lain mending gue ga usah kerja. Pikiran gue berkeliling kemana-mana, bahkan terkesan apatis. Namun, sekali lagi, firman Tuhan satu-satunya yang mendorong gue. Setiap pagi gue bangun dengan semangat, hari ini bagian firman Tuhan mana lagi yang akan nguatin gue. Walopun air mata kayanya ga pernah kering tapi kekuatan dari Tuhan yang terus bisa bikin gue berdiri.
Gue ga akan menyalahkan siapa pun atau membenarkan tindakan gue. Gue hanya mau bilang, gue bersyukur sama kondisi gue saat ini. Gue ga tau dan ga bisa bayangin, seandainya segalanya terjadi sesuai keinginan gue, apakah gue akan tetap berelasi dengan Tuhan sedekat ini? Apakah gue yang dari dulu dapetin segalanya secara instant bisa sesabar ini?
Seringkali saat gue bener-bener sedih, gue ingetin diri sendiri dengan bilang,
"Sis! Inget ga lu saat skripsi waktu itu? Inget ga lu, betapa hopelessnya lu diantara semua anak akuntansi? Inget ga lu betapa sakit kepalanya lu mikirin pelayanan lu bahkan untuk pertama kalinya lu nangis depan BPH? Inget ga lu, ketika semua temen lu ngeliatan lu sebagai anak yang kaya ga ada harapan? Dan semuanya berubah dalam waktu yang sangat singkat. Ingat ga, betapa hopelessnya lu naik ke lantai 6 dan ga berhenti-berhentinya berdoa dalam hati sama Tuhan. Saat lu buka pintu lab dan lu kebingungan harus ngomong apa, dan berbagai hal yang dalam sekejap bikin pupil mata lu melebar. Dan ingat ga lu, betapa ga sabarnya lu turun ke lantai 1, hanya untuk nyapa Andrew dan ceritain apa yang Tuhan kerjakan? Inget ga pas lu cerita ke anak-anak dan mereka langsung diem. Dan inget ga lu ketika salah seorang dari mereka bilang, "Gila lu, gue kira lu 1 step di belakang gue, tahu-tahunya 2 step depan gue". Inget ga lu sis!"
Ya, kejadian yang ajaib menurut gue, H-14. Tuhan yang pernah bantuin gue saat itu adalah Tuhan yang sama yang bantuin gue sekarang dan selama-lamanya, hanya saja gue harus lebih bersabar.
Dan buat mereka atau mungkin kalian yang terus mempertanyakan kehidupan gue. Doain yang terbaik buat gue, gue udah cukup menekan diri gue sendiri, jangan tekan gue lagi, please. Kalo kalian tanya, kenapa gue masih stay di Jakarta. Karena gue kering rohani disana, dan gue sedang mengisi bahan bakar gue saat ini.
Bukan gue mau menghindari setiap pertanyaan tentang kerjaan, seandainya kalian ga nekan, gue akan jawab walopun mungkin gue ga akan ceritain semuanya.
Lagu favoritnya Almarhum Oma gue ini yang selalu jadi kekuatan buat gue. Thanks Oma, udah selalu maksain gue untuk mainin lagu ini setiap kali gue pulang ke Ambon. Gue ga pernah bayangin kalo lagu ini bakal nguatin gue 6 tahun kemudian.

I don't know about tomorrow;
I just live from day to day.
I don't borrow from it's sunshine
For it's skies may turn to grey.

I don't worry o'er the future,
For I know what Jesus said.
And today I'll walk beside Him,
For He knows what is ahead.

     Many things about tomorrow
     I don't seem to understand
     But I know who holds tomorrow
     And I know who holds my hand.

I don't know about tomorrow;
It may bring me poverty.
But the one who feeds the sparrow,
Is the one who stands by me.

And the path that is my portion
May be through the flame or flood;
But His presence goes before me
And I'm covered with His blood.

You Might Also Like

0 comments

Subscribe